Puguh Kribo dikontrak Schecter guitars Sejak November 2015-2017

Hasil wawancara dengan Majalah AUDIOPRO Edisi 04 THN XVI 2016 

Gitaris kelahiran Surabaya ini, bernama asli Puguh Triwibowo ST, SH. Nama Puguh Kribo akhirnya menjadi nama yang dipilih karena disesuaikan dengan rambutnya yang Kribo. Awal mula bermain gitarnya justru secara tidak sengaja. “Kakak saya kursus gitar, tapi sepertinya tidak terlalu serius.

Saat itulah saya mulai ikut-ikutan belajar dari guru kakak saya kira-kira pada usia 11-12 tahun. Karena serius, selanjutnya saya kursus gitar di Priyatna Surabaya,” ungkap gitaris ini saat mampir di kantor Audiopro beberapa waktu lalu.

Puguh Kribo mengaku memilih gitar karena memang sudah suka sejak awal. “Lagipula gitar saat itu paling mudah
didapat dan termasuk terjangkau,” ungkapnya. Sempat dibelikan gitar akustik elektrik sebagai kado sunatan, dari situlah ia mulai serius bergelut dengan gitarnya. Puguh juga pernah belajar musik Gospel, nge-band sejak di bangku SMP (1989–1990), bahkan sempat mengikuti perlombaan di kotanya. Semakin lama pengemar musik Rock Progresif ini Akomodasi Skill dengan Schecter merasa perlu mengeksplorasi permainan gitarnya.

Tidak hanya nge-band pas sekolah, ia juga mengikuti berbagai lomba solo gitar, dan puncaknya ia mengikuti Guitar Competition Online Video yang diadakan oleh Dean Guitar USA (2008). Di kompetisi ini, Puguh Kribo mendapat polling tertinggi. Tidak puas dengan itu, secara otodidak Puguh Kribo belajar twin gitar (menggunakan 2 tangan
sekaligus secara bersamaan) selama 6 bulan (2009). Dengan kemampuannya tersebut, Puguh Kribo berhasil menyabet penghargaan dari Museum Rekor Indonesia dengan prestasi penggunaan twin gitar di tahun 2010.

Pada saat itu Puguh sudah hijrah ke Jakarta. Puguh Kribo sempat merilis solo album The Tritorium Progressive Metal (2011), serta berkolaborasi dengan banyak nama, dan tampil di berbagai event bergengsi. Adapun kolaborasi yang pernah dilakukan Puguh, salah satunya sempat mengisi lead gitar untuk duo Electronic Rock,  bernama Sianida. Selain itu, Puguh juga pernah merilis beberapa buku teknik bermain gitar, yang ternyata cukup diminati. Lalu pada 2015 Puguh mendirikan sebuah website untuk kursus gitar berbasis online, www.kursusgitar.com.

Bergabung Dengan Schecter dan Behringer
Sebagai gitaris yang memiliki bakat luar biasa, tidak mengherankan jika gitaris ini menjadi incaran banyak produk. Puguh Kribo tercatat sempat menjadi endorse beberapa produk gitar dan aksesorinya. Pada November 2015 lalu, Puguh resmi bergabung dengan Schecter Guitar dan Behringer E ect. Menurutnya hal ini seperti penantian yang akhirnya terwujud. “Untuk jenis musik progressive Metal yang sering saya mainkan, saya membutuhkan gitar yang berkaraiter hi-gain dengan sound distorsi yang tebal dan kuat. Dan Schecter gitar adalah salah satu jawaban. Sesuai dengan kebutuhan saya,” jelasnya.

Menurutnya, gitar Schecter diproduksi cukup serius dan fokus pada karakter tertentu. “Secara khusus, Schecter
guitar memiliki playability yang bagus karena pabrikasi dan presisi pada fretboard. Sangat membantu kebutuhan bermusik saya. Apalagi dengan karakter sound hi-gain, menjadikan gitar ini luar biasa.” Adapun 2 buah seri
gitar Schecter yang digunakan Puguh Kribo, yaitu Schecter Banshee FR, dan Banshee 6 Standard. Keduanya memiliki karakter berbeda, dan digunakan untuk kebutuhan yang berbeda pula.

Lebih lanjut gitaris ini mengungkapkan memang harus menggunakan 2  buah gitar tersebut. Karena gitaris ini tidak
hanya memainkan musik Progressive Metal, tetapi juga sering berkolaborasi dengan jenis musik lainnya, seperti Blues hingga Jazz. “Dengan dua gitar ini, semua kebutuhan bermusik saya sudah terakomodasi dengan baik. Misalnya, Banshee FR memiliki hi-gain sound yang lebih kuat dengan dukungan EMG pickup. Untuk jenis musik Progressive Metal atau Rock pada umumnya, gitar ini sungguh dapat diandalkan. Apalagi produk ini memiliki 24 fret yang sesuai dengan kebutuhan saya. Tambahan double lock neck pun membuat gitar ini lebih stabil. Penggunaan rosewood pada neck membuat sound juga terasa lebih soft, ditambah dot inlay di atas yang memudahkan saya dalam permainan yang mengandalkan kecepatan tangan. Push-pull pada knop body, mampu melebarkan karakter sound,” jelasnya.

Sementara itu, produk Banshee 6 standard, digunakan untuk kebutuhan musik lainnya, misalnya Jazz atau Blues. Lebih jauh, gitaris ini menambahkan, “Produk ini menggunakan EMG pickup, dan memiliki sound treble yang lebih menonjol. Apalagi penampilannya lebih sopan, tetapi juga masih memiliki sound yang menggelegar. Karakter lebih general ini menjadi senjata saya yang kedua.

Gitars ini mengaku tidak terlalu mengandalkan kebutuhan e ect untuk gitarnya. Karena menurutnya, gitarnya sudah
memiliki karakter sound yang sudah cukup bisa diandalkan. “E ect dibutuhkan untuk hal-hal khusus, tetapi saya lebih suka dengan setup e ect yang simpel. Misalnya, untuk bermain Jazz saya hanya menggunakan tambahan e ect compressor, preamp dan booster. Sementara untuk jenis musik Rock atau Metal, saya tambahkan Ultra Metal. Dan beruntung saya juga di-support oleh produk Behringer untuk kebutuhan tersebut,” imbuhnya.

Puguh Kribo mengungkapkan bahwa produk Behringer E ect mempunyai karakter khusus untuk Metal. Hal ini karena memiliki support terhadap pickup EMG pada gitar Schecter yang digunakannya. Lebih jelas gitaris ini mengungkapkan, “Behringer punya produk Butik E ect, yaitu compressor yang support gain dan karakter e ect yang cocok untuk pemain Jazz juga.”

Beberapa e ect yang digunakannya, antara lain Vintage Tube Monster dengan Classic Vacuum Tube Overdrive tipe VT999 yang menurutnya memiliki tur Threshold, Noise Gate, Gain, Drive serta ada Bass middle treble dan master volume. “Saya juga menggunakan Behringer Ultra G DI Box yang mampu menghasilkan amp original yang berguna
jika sewaktu-waktu saya direct langsung ke mixer dan masuk ke layout speaker monitor. Sementara itu untuk mengubah karakter amp seperti yang kita mau, saya cukup menggunakan Tube Amp Modeler TM300 yang
memiliki 3 buah authentic classic amps, yaitu 3 Gain, 3 mic placement dan ada 27 stunning kon figurasi.”

Tentu saja, Puguh Kribo juga mengacu pada jenis musik Metal yang sudah dekat dengan image-nya selama ini. Untuk itu digunakannya Behringer Ultra Metal UM300 yang memiliki tur hi-gain dan drive, serta control distortion yang menurutnya sangat memadai. Modulasi saya gunakan Digital Delay DD600. Untuk menambah nuansa mewah dan alunan distorsi saya pilih Ultra Chorus UC200, dan untuk pedal board yang serasi dengan produk Behringer saya gunakan PB100, dengan komposisi 12 e ect adaptor 1.7 ampere power,” ungkapnya secara detail.

Lebih lanjut, Puguh mengungkapkan bahwa perangkat untuk kebutuhan bermusiknya cukup simpel, praktis dan e sien. Baik gitar Schecter maupun Behringer E ect yang digunakannya. “Saya cukup membawa satu gig bag gitar yang berisi 2 buah gitar Schecter Banshee, dan satu case e ect Behringer. Tidak perlu menggunakan berbagai alat yang rumit bahkan ke mana-mana saat perform, perangkat-perangkat tersebut bisa langsung saya jinjing dengan praktis. Dengan dukungan Behringer dan gitar Schecter ini, saya sudah bisa tampil maksimal,” ungkap gitaris ini menutup kunjungan sekaligus bincang-bincang dengan majalah Audiopro.
/*BOTTOM NAVIGATION/*